Minggu, 02 November 2014

Makalah Adat Nan Sabana Adat



MAKALAH

Budaya Alam Minangkabau

Tentang:
ADAT NAN SABANA ADAT


DISUSUN OLEH  :

Noer Adillah Afni

UNIVERSITAS NEGERI PADANG



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Budaya Alam Minangkabau ini sesuai dengan tenggang waktu yang telah diberikan oleh dosen Budaya Alam Minangkabau.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun material serta dukungan-dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah sederhana ini yaitu :
1.      Ibuk Dra. Elida,M.Pd selaku dosen bidang studi Budaya Alam Minangkabau
2.      Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
3.      Yang terspesialnya Orang Tua yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil serta do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, tapi penulis masih berusaha untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk menyesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang melimpahkan berkah dan anugerah-Nya kepada semua pihak dan membalas semua amal ibadahnya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukan.


Noer Aillah Afni
   Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A.    Latar Belakang .................................................................................. 1
B.     Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II ISI ........................................................................................................... 3
A.    Pengertian Adat................................................................................. 3
B.      Pengertian Adat Nan Sabana Adat................................................... 4
C.      Sumber Adat Nan Sabana Adat........................................................ 5
D.     Hakikat Adat Nan Sabana Adat....................................................... 6
E.     Fungsi Adat Nan Sabana Adat.......................................................... 6
F.      Kedudukan Adat Nan Sabana Adat Sebagai Sumber Hukum di Minangkabau 7
G.    Ungkapan Adat yang Berhubungan Dengan Adat Nan Sabana Adat    7
H.    Klasifikasi Adat Nan Sabana Adat.................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 9
A.    Kesimpulan......................................................................................... 9
B.     Saran................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari orang Minangkabau banyak mempergunakan kata adat terutama yang berkaitan dengan pandangan hidup maupun norma-norma yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan masyarakatnya. Kesemuan itu diungkapkan dalam bentuk pepatah, petitih, mamangan, ungkapan-ungkapan dan lain-lain. Sebagai contohnya dapat dikemukakan “…adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah ; adat dipakai baru, kain dipakai usang, adat sepanjang jalan, cupak sepanjang batuang, adat salingka nagari; harato salingka kaum…”, dan lain-lain.
Adat adalah “way of life”, dalam pengertian sederhana: “pandangan hidup”.
Adat Minangkabau adalah bagaimana pandangan hidup orang Minangkabau, dengan pandangan hidup itu mereka menjalani kehidupan. Manusia hidup di muka bumi memiliki pandangan hidup: terhadap diri dan Tuhan-nya, terhadap alam sekitarnya, terhadap keluarganya, terhadap masyarakatnya, terhadap bangsanya, dan terhadap dunia/semesta.
Adat Minangkabau adalah: bagaimana pandangan hidup orang Minangkabau, dengan pandangan hidup itu orang Minangkabau menjalani kehidupan.  Untuk selanjutnya, yang dimaksudkan dengan “adat” adalah: adat Minangkabau yang diwariskan niniak moyang orang Minangkabau melalui “tambo”.
Jika kita sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan adat ?. Setelah itu, barulah kita menghubungkannya dengan nan sabana adat. Akhirnya, akan sampai kepada pengertian adat nan sabana adat. Pertanyaan berikutnya yang perlu dijawab: Apa yang dimaksud dengan adat nan sabana adat itu ?
Nan sabana adat adalah substansi kebaikan yang ada dalam pandangan hidup dan perilaku orang Minang. Pandangan hidup ini disepakati paling kuat dan paling merata mempengaruhi adat Minangkabau. Pandangan hidup substantif ini berlaku universal, maka dicontohkan dengan: adat api mambaka, adat aia mambasahi.

B.     Tujuan
1.      Memenuhi tugas Budaya Alam Minangkabau.
2.      Bisa mengetahui apa itu adat nan sabana adat.
3.      Mengetahui hakikat adat nan sabana yang ada di Minangkabau.
4.      Bisa mengetahui kedudukan dan fungsi adat nan sabana adat.






















BAB II
ISI
A.    PENGERTIAN ADAT
Dalam kehidupan sehari-hari orang Minangkabau banyak mempergunakan kata adat terutama yang berkaitan dengan pandangan hidup maupun norma-norma yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan masyarakatnya. Kesemuan itu diungkapkan dalam bentuk pepatah, petitih, mamangan, ungkapan-ungkapan dan lain-lain. Sebagai contohnya dapat dikemukakan “…adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah ; adat dipakai baru, kain dipakai usang, adat sepanjang jalan, cupak sepanjang batuang, adat salingka nagari; harato salingka kaum…”, dan lain-lain.
Adat adalah wujud kebudayaan manusia. Adat dengan nilai-nilai budaya, norma, hukum dan aturan-aturannya yang berkaitan antara yang satu dengan yang lain, melahirkan suatu sistem di dalam kelompok masyarakat tertentu. Berdasarkan hal itu terciptalah adat suatu suku bangsa, suatu daerah seperti adat Minangkabau, adat Jawa, adat Sunda, dan adat Batak.
Adat adalah “way of life”, dalam pengertian sederhana: “pandangan hidup”.
Bagi orang Minangkabau, adat merupakan “kebudayaan” secara keseluruhannya. Karena didalam fakta adat Minangkabau terdapat ketiga bagian kebudayaan yang telah dikemukakan oleh Koencaraningrat, yaitu adat dalam pengertian dalam bentuk kato, cupak, adat nan ampek dan lain-lain. Adat dalam pengertian tata kelakuan berupa cara pelaksanaannya sedangkan adat dalam pengertian fisik merupakan hasil pelaksanaannya. Malahan bila dibandingkan dengan pengertian culture yang berasal dari kata “colere”maka dapat dikatakan bahwa orang Minangkabau bukan bertitik tolak dari mengolah tanah melainkan lebih luas lagi yang diolah yaitu alam, seperti yang dikatakan : “alam takambang jadi guru” (alam terkembang jadikan guru).
Bertitik tolak dari nilai-nilai dasar orang Minangkabau yang dinyatakan dalam ungkapan “alam takambang jadikan guru” maka orang Minangkabau membuat katagori adat sebagai berikut:
  1. Adat Nan Sabana Adat.
  2. Adat Nan Diadatkan.
  3. Adat Nan Teradat.
  4. Adat Istiadat.
Beberapa pemuka adat Minangkabau ada pula nan membagi adat itu menjadi 2, yaitu :
1. Adat Nan Babuhua Mati, terdiri dari :
a.       Adat Nan Sabana Adat.
b.      Adat Nan Diadatkan.
2. Adat Nan Babuhua Sentak, terdiri dari :
a.      Adat Nan Teradat.
b.      Adat Istiadat.

a)      Adat Nan Babuhua Mati
Babuhua mati artinya di ikat erat/mati sehingga tidak bisa dibuka lagi. Adat nan babuhua mati artinya adat itu tidak bisa diubah-ubah atau diganti-ganti oleh siapapun sampai akhir zaman. Adat itu bersifat mutlak.

b)      Adat Nan Babuhua Sentak
Babuhua sentak artinya ikatnya longgar sehingga bisa dibuka-buka.
Adat nan babuhua sentak artinya adat nan bisa diubah-ubah atau diganti-ganti sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat pada suatu daerah atau nagari pada waktu itu.

B.     PENGERTIAN ADAT NAN SABANA ADAT
Apa yang dimaksud dengan adat ? Pertanyaan itulah yang pertama-tama harus dapat dijawab.Jika kita sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan adat ?. Setelah itu, barulah kita menghubungkannya dengan nan sabana adat. Akhirnya, akan sampai kepada pengertian adat nan sabana adat. Pertanyaan berikutnya yang perlu dijawab: Apa yang dimaksud dengan adat nan sabana adat itu ?
Adat nan sabana adat adalah kenyataan yang berlaku di alam ini, dengan kata lain adat nan sabana adat adalah aturan-aturan nyata, asli dan tidak dapat berobah-obah  bersumberkan dari sifat-sifat alam dan makhluk. Kenyataan itu mengandung nilai-nilai, mengandung norma, dan mengandung hukum. Kenyataan itu dapat dilihat di sekitar kita. Kenyataan itu bisa berupa sifat-sifat alam, sifat-sifat benda, dan sifat-sifat makhluk. Kenyataan itu dapat dilihat, didengar, diraba, dikecap dan dicium. Artinya semua kenyataan itu dapat ditangkap oleh indera kita.
Oleh karena adat ini tidak dapat diubah, diganti dan tidak terpengaruh oleh waktu, tempat dan keadaan, maka dalam pepatah dikatakan :
adat nan tak lakang dek paneh,tak lapuak dek hujan
dianjak tak layua, dibubuik tak mati
dibasuah bahabih aia,dikikih bahabih basi
Artinya, sunnatullah sebagai adat nan sabana adat tidak akan kering akibat datangnya panas, tidak akan lapuk karena disiram hujan; jika dianjak, sunatullah tidak akan layu; dicabut tidak akan mati; jika dicuci akan kehabisan air; jika dikikis akan kehabisan besi. Itulah adat yang menjadi bagian adat Minangkabau.

C.    SUMBER ADAT NAN SABANA ADAT
Sejak zaman dahulu orang minangkabau mempercayai bahwa semua yang ada di alam dapat ditiru, dicontoh, dipelajari sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri baik kebutuhan fisik ataupun aturan-aturan yang akan diberlakukan dalam kehidupan masyarakat. Adat nan sabana adat bersumber dari alam, Al-qur’an dan hadist nabi muhammad. Oleh karena itu, adat Minangkabau tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Sehingga ajaran islam tersebut tidak mengalami kesulitan untuk masuk ke Minangkabau.
Dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk membaca “Iqro’”Bacalah. Apa yang kita baca? Yang dibaca adalah yang tersurat dengan membaca tulisannya, yang tersirat yang dibaca dengan pikiran dan logika dan yang tersuruk yang dibaca dengan hati, keyakinan dan keimanan. Hal itu melahirkan konsep dasar pelaksanaan adat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, yakni adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dan syarak mangato, adat mamakai. Dari konsep itu lahir pulalah falsafah dasar orang Minangkabau yakni alam takambang jadi guru.

D.    HAKIKAT ADAT NAN SABANA ADAT
Hakikat adalah inti. Inti itu menjadi dasar atau landasan. Hakikat adalah inti yang sebenarnya. Jika hakikat bermakna inti, maka hakikat adat nan sabana adat dapat juga dikatakan inti adat nan sabana adat. Inti atau hakikat adat nan sabana adat ialah kelaziman yang terjadi dengan kehendak Allah. Adat nan sabana adat itu tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang dan masa yang akan datang. Sifatnya tidak berubah oleh keadaan, tidak berubah oleh ruang, dan waktu.
Lihat matahari memancarkan sinarnya dari timur. Matahari terbit pagi hari dari timur adalah kelaziman, hukum alam. Sejak dulu sampai kini dan masa yang akan datang tetap akan begitu. Belum pernah terjadi matahari terbit pada sore hari. Dan belum pernah pula terlihat matahari dari barat. Hukum kelaziman yang bersifat mutlak seperti itu merupakan hakikat adat nan sabana adat.

E.     FUNGSI ADAT NAN SABANA ADAT
Adat nan sabana adat menempati kedudukan tertinggi dari empat jenis adat di Minangkabau. Letaknya paling atas. Ia merupakan inti dari adat. Oleh karena itu, adat tersebut berfungsi sebagai:
1.      Menjadi sumber dari segala hokum ketentuan dan adat di Minangkabau.
2.      Sebagai pandangan hidup yang dapat mempersatukan masyarakat Minangkabau dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin.
3.      Sebagai pedoman yang menuntut masyarakat dalam mencapai tujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
4.      Sebagai cerminan identitas suku bangsa Minangkabau yang dapat menggambarkan keprihatinan, yang mengutamakan budi yang mulia, perasaan yang tulus, sikap kritis serta taat pada Allah SWT.

F.     KEDUDUKAN ADAT NAN SABANA ADAT SEBAGAI SUMBER HUKUM DI MINANGKABAU
Penamaan dan urutan ke empat jenis atau tingkatan adat tersebut sangat bervariasi/beragam. Hanya satu yang disepakati secara sama: nan sabana adat kedudukannya diakui sebagai adat yang paling tinggi, paling penting, paling utama. Dan merupakan inti dari adat Minangkabau.
Kedudukan adat nan sabana adat sebagai sumber hukum adalah:
1.      Hukum dasar yang mutlak yang dikenal dengan alam takambang jadi guru.
2.      Sebagai pedoman untuk membuat hukum, ketentuan, norma dan aturan di Minangkabau.

G.    UNGKAPAN ADAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADAT NAN SABANA ADAT
1.      Asa sobuk tarapuang, asa batu mambanam ( serabut kelapa dimasukkan ke sungai tetap terapung, sedangkan batu tetap terbenam ).
2.      Api mambaka, aia mambasahi (sifat api membakar sedangkan air membasahi).
3.      Adat diisi, limbago dituang.
4.      Adat dipakai baru, kain dipakai using ( adat minang dari dulu sampai sekarang selalu dipakai / tidak pernah using, sedangkan kain / pakaian jika selalu dipakai akan usang ).
5.      Salamo aia ilia, salamo gagak hitam ( air selalu mengalir ketempat yang rendah, sedangkan gagak dari dulu sampai sekarang tetap hitam ).

H.    KLASIFIKASI ADAT NAN SABANA ADAT
Adat nan sabana adat merupakan undang-undang dasar Adat Minang (UUD Adat) yang tidak boleh diubah, yang berlaku umum di sentero Ranah Minang baik di Luhak nan Tigo maupun di Rantau.
Yang termasuk dalam adat nan sabana adat adalah:
1.      Silsilah keturunan menurut garis keturunan ibu ( Mtrilineal ).
2.      Perkawinan dengan pihak luar pesukuan ( tata perkawinan eksogami ), dan suami yang tinggal di tempat istri disebut matrilocal.
3.      Harta pusaka tinggi yang turun-temurun menurut garis ibu dan menjadi milik bersama ‘sajurai’ yang tidak boleh diperjualbelikan, kecuali punah.
4.      Falsafah alam takambang jadi guru dijadikan landasan utama pendidikan alamiyah dan rasional serta menolak pendidikan mistik dan irrasional (takhyul).
Keempat hal diatas termasuk dalam klasifikasi adat nan sabana adat yang daya lenturnya sangat kuat dan sulit digoyahkan. Namun jika goyah, seluruh adat Minang akan rusak karena ke empat hal itu merupakan ‘Tonggak Tuo-nyo adat Minang’.














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Adat minang adalah aturan yang mengatur kehidupan masyarakat baik secara pribadi maupun berkelompok.
2.      Adat nan sabana adat adalah kenyataan yang berlaku di alam ini, dengan kata lain adat nan sabana adat adalah aturan-aturan nyata, asli dan tidak dapat berobah-obah  bersumberkan dari sifat-sifat alam dan makhluk.
3.      Sumber adat nan sabana adat adalah Alam takambang jadi guru, Al-qur’an dan Hadist nabi Muhammad SAW.
4.      Hakikat adat nan sabana adat ialah kelaziman yang terjadi dengan kehendak Allah. Jadi, hukum kelaziman yang bersifat mutlak seperti itulah adat nan sabana adat, yang juga disebut sebagai diasak indak layua, dibubuik (dicabuik) indak mati.
5.      Fungsi adat nan sabana adat sebagai landasan utama dari norma, hukum dan atura-aturan masyarakat Minangkabau.Semua hukum adat di Minangkabau bersumber dari adat nan sabana adat.

B.     SARAN
1.      Kita sebagai orang minang harus menghargai dan melaksanakan adat-adat yang sudah ada atau adat yang sudah di bangun oleh nenek moyang kita.
2.      Dan bagi generasi muda harus membangkitkan kembali budaya-budaya ataupun adat  yang sudah ada di daerah mereka.








DAFTAR PUSTAKA

http://makmureffendi.wordpress.com/2013/04/12/serbaneka-adat-minangkabau-dari-berbagai-tinjauan/

Amir M.S. 2001. Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.


2 komentar:

  1. Lucky Club Casino Sites - Find the Best Sites for Mobile & Online
    Lucky Club Casino List: · Casinos with real money jackpots · Slot luckyclub Machines that offer real money · Playtech · Games that pay out in a free casino · Microgaming · Live Casino

    BalasHapus
  2. Poker Room - JT Hub
    Poker 보령 출장안마 Room. Poker Room. The Poker Room at Kambi is a great spot 파주 출장안마 in New Jersey, 세종특별자치 출장마사지 and it's all set within a 의왕 출장안마 very good 의정부 출장샵

    BalasHapus